mengungkap sebuah fakta dibalik fakta tentang dua buah kata yang saling melengkapi tiap hirup nafas hidup ini. cerita dibawah ini mungkin #miris tapi ini memang pengalaman asli dan gak pake boong. Buat aku, gak apa miris asalkan buahnya manis (eaaa haha).
teruntuk teman-teman kelas 12 pejuang FK dimana pun kalian berada :)
yap berjuang dan perjuangan. kata-kata yang sangat familiar di telinga kita, karena pasti tiap sendi dalam kehidupan kita pun butuh kata-kata itu. Apalagi dalam lika-liku hidup yang semakin samar batasnya. kata orang, berjuang itu harus keras untuk mendapat apa yang ingin dicapai, supaya perjuangan yang udah diusahain selama ini memberikan buah yang baik. Kata kata ini memang terasa sangat dalam ketika aku merasakan sendiri pejuangan untuk mendapatkan sebuah PTN, sebuah perjuangan yang asli, paten, dan tanpa batas. Posting di blog sebelum-sebelumnya, menceritakan aku gimana aku mau banget banget masuk FK. Kalau kata aku, masuk FK itu sama kayak orang nikah, gak semudah membalikan telapak tangan. kalau kamu mau masuk, kamu harus bisa bertahan didalamnya, dan bukan buat 4 taun aja tapi buat 5-6 taun atau bahkan amppe 7-10 taun kalau nerusin spesialis. menjadi mahasiswa fk itu long life learner sejati deh.
namun, sampai sekarang pun perasaan aku ke fk gak berubah, aku memang bercita cita untuk mejadi seorang dokter, keinginan untuk menjadi mahasiswa kedokteran yang long life learner itu terus mengusik jiwa, sampai bagaimanapun dan apapun rintangannya akan aku jalani agar aku bisa menjadi seorang mahasiswa fk, dan menjadi seorang dokter nantinya karena buat aku,cita cita itu harga mati yang gak bisa ditawar lagi.
nah dengan tekad itu, aku berusaha semaksimal mungkin dengan pergi bimbel, belajar bareng, banyakin diskusi sama guru bimbel dan hampir seharian, serta gak lupa meningkatkan ibadah sama Allah. belajar, belajar, belajar, dan banyak banyak cari perhatian Allah. Berbagai cara SNMPTN pun aku tempuh, di undangan dan tulis. Poin SNMPTN UNDANGAN aku gak seberapa bagus sih, tapi aku masukin undangannya ke UI haha. Aku sih gak berharap terlalu banyak dari undangan , kalo lolos syukur kalo enggak ya gak apa, dan ternyata enggak lolos haha.
Kenyataan paling pahit yang pasti lebih pahit dari kopi yang gak pernah dikasih gula adalah aku gak lulus SNMPTN TULIS, brr rasanya kayak "bolehkah aku mati besok?" (HAHA lebay). ya pokonya dari semua penolakan paling sakit tuh yang ini. Tapi, berbagai rintangan ini gak menghalangi aku buat terus maju untuk bisa sesuai cita-cita, mungkin ini malah jadi sebuah pembelajaran yang efektif mengenai arti sebuah perjuangan, yang pastinya sulit didapatkan darimana pun. Berusaha bangkit di tengah banyak hal misal, temen temen pada lolos undangan, tulis dan sekarang mereka udah lega, dan aku belum itu semakin menambah rasa "underpressure" sebenarnya.Tapi underpressure ini membuat kekuatan baru yang lebih kuat dari tegangan listrik di gardu gardu listrik, bikin semangat, belajar, dan doa jadi 200%.
Berrrrbagai ujian mandiri aku ikutin buat dapetin FK. Unpad, UI, UB, UNS, Undip, sampai ke Unila juga aku jabanin. Untungnya aku gak berjuang sendirian, aku berjuang bareng temen-temen yang senasib sama aku saat itu (mau FK, cuma belum dapet) ada hasna, tania, idzni, abel, dll Untungnya karena kita bareng bareng, jadi bisa ngecharge semangat satu sama lain. Berrrbagai pengorbanbanan, halangan, rintangan, kalau dilalui bareng-bareng tuh jadi seruu bangettt, dan gak berasa kalau kita sudah melewati banyak pengalaman baru yang gak pernah disangka-sangka. otomatis persudaraan kita semakin erat dan kompak.misalnya nih ya: kita sering ngadain acara belajar bareng dirumah siapa atau dimana gitu, terus saling ngasih tau dan ngingetin jadwal ujian ujian mandiri itu. Beli formulir ujian bareng-bareng. Rasaanyaaa tuuuh, sesuatu. Aku malah semakin bersyukur sama Allah. Untungnya juga, guru bimbel masih mengayomi kita buat belajar dan berdiskusi, padahal program belajarnya kan udah abis (ada bimbel yang lebih baik dari ini? kayaknya nggak) ini semua lagi lagi lagi karena ukhuwah anatara kita, antara aku, teman-teman. dan guru-guru bimbel :) (whhussh)
satu per satu ujian mandiri dimulai, Ui, Unpad, Uns, Ub, Unila, terus Undip. 3 univ yang pertama menolak aku (haha its okay) padahal saat itu gak bisa okay bro ditolak mulu -- (disini aku, hasna, tania, idzni, abel gak keterima FK cuma aku malah masuk Arsi-Uns, idzni Fkm-Ui, Abel Fik-Ui) oh ya nih ada bukti bukti masa kegelapan
karena udah beberapa kali penolakan ngerasa jadi kebal deh sama semua ujian dan penolakan, jadi resisten ;S. Kita juga gak enak sama orang tua, secara ya, beli formulir itu kan bukan biaya yang murah. Mungkin kalo diitung-itung orangtua udah ngeluarin sejuta lebih cuma buat beli formulir berbagai cara masuk PTN itu. gak enak juga kenapa siiih aku belum dapat-dapat PTN, emang apanya yang salah? belajarnya kurang? doa-nya kurang kah? aku juga gak tau, tapi dengan begitu aku introsppeksi diri, mungkin aku punya salah sama ortu, adek, sahabat, atau orang di sekeliling dan belum sempat minta maaf, jadi aku banyak minta maaf deh plus minta doa pastinya. Tapi bagaimanapun usaha aku, tetap saja semua yang menentukan adalah Allah yang Maha Kuasa, penulis skenario takdir yang terbaik. Mungkin, Allah mau buat aku lebih sabar dan lebih mengerti sebenarnya sabar itu seperti apa dan bagaimana. tapi yang aku tau, Sabar itu terkadang memang tabu, tapi lelahnya itu yang nikmat, lelah untuk menggapai, dan semoga saja berujung indah, yakin insyaallah . Dari sisi orang tuapun, mereka juga tidak pernah menyerah, mereka yang selalu memberi masukan dan semangat buat aku ketika melewati hari hari gelap itu. terlebih lagi banyak semangat yang mengalir dari guru, teman-teman yang lolos SNMPTN duluan, saudara-saudara dan sahabat-sahabat setia. Jadi malu-lah kalau masih gak semangat juga, walaupun semangat itu kan sebenarnya datangnya dari hati dan pikiran, kalau pikiran udah oke tapi hatinya beluuuum...... kan segala perasaan dalam hati itu derajat fluktuasi nya sangat tinggi (maksutnya sering turun naik gitu).
Dari beribu-ribu sms penyemangat yang sangat menyentuh, ada beberapa yang sangat sangat menyentuh buatan sahabat-sahabat terbaik
" Saat semua terasa hampa, kosong, nol usaha kita. Siapa sangka? beribu malaikatnya sedang menatapmu, bersiap memberi kabar yang lebih gembira. Siapa sangka? bahwa Dia baru saja membuatmu seribu langkah lebih dekat denganNya. Saat usaha kita terasa nol, siapa sangka bahwa bagiNya itu sudah lebih dari cukup.
Doamu yang terpenting sekarang, semangatmu yang selalu percaya akan takdirNya, itu yang dibutuhkan. Untuk malam ini, I always beside you Kemal, abel, hasna, dokter terbaik yang pernah ada" -nadiya FarmasiUnpad-
mereka juga selalu nanyain tiap habis pengumuman terutama fatyya, ides, rika, dan nadiya. "gimana hasil pengumumaaan?" atau "kem gimana? lolos gak?"
sekarang sedikit sedikit bisa move on, semangat, dan terus berjuang. Diantara 3 PTN terakhir yang diikuti, ada 2 PTN yang bener benerrrrrr bikin hati keaduk aduk tapi seru dan wow, yaitu Unila dan Ub. Unila itu kan di lampung, jadi kalau test ya harus kesana. Kita harus nyebrang pulau, wuihhh seruu banget, udah bayangin aja kalau sepulang test kita mau main ke way kambas (padahal way kambas itu jauh benerrr dari unila haha), yap pertama kalinya aku dan teman teman menginjakkan kaki di bumi lampung, naik ferri kesana loh! seru subhanallah.
Terus kalau Ub itu seru karena pas daftar itu sempet terjadi yang namanya "bandwith website pendaftarannya itu penuh karena banyak yang akses" sementara aku dan teman teman udah masuk ke website pendaftaran dan website macem itu cuma bisa sekali log ini dan kalau koneksinya mati kita harus ulang dari awal
yang berarti beli nomor pin pendaftran lagi. (BELI loh!!) jadi pas macet di tengah tengah itu rasanya..................................................... sejuta titik....................masa mau beli lagi.... kalau bilang ortu sih yakin pasti dikasih lagi uang buat beli, tapi mau ngerepotin mereka lagi,lagi, dan lagi? (uhh BIG NO!) akhirnya dengan sisa tenaga yang ada, aku sama tania mencoba nelpon nomor yang disedian provider website dan berujung kita harus ke pusat pendaftaran di jakarta. Berbekal nekat akhirnya kita tetap pergi kesana ( info: aku kesana sama hasna dan tania, karena punya kita sama sama macet ditengah jalan hahaha ). dan perjalanan seru pun dimulai lagi. (oh ya post cerita ttg unila dan ub ini mungkin akan menyusul ya :p).
udah semua dijalanin, tinggal nunggu pengumuman, dan pengumuman PTN ini berdekatan satu sama lain jadi selalu ada harap harap cemas di tiap detiknya, pasrah sama Allah jadi kunci utama. ya, selalu yakin sama Allah kalau "semua akan indah pada waktunya". aku jadi inget kata kata idzni yang bikin aku semangat " Yakin ke, Yakin! suatu saat kamu akan dapat satu berita yang akan bikin kamu bahagai banget, tunggu aja!" subhanallah ukhti ini, dalam keadaan genting yang sama masih bisa saling menyemangati :) berbagai dukungan doa dan mengalir dari teman teman, dan saudara buat aku dan juga hasna idzni tania. kita sampe dibilang guru-guru bimbel " Pejuang SNMPTN" atau "Pejuang Kedokteran" ya gak apa sih, kita malah seneng :D
dan aku berdoa sama Allah, " ya Allah, aku pasrahkan diriku padaMu, pilihkan untukku yang mana dari 3 pilihan PTN ini yang terbaik buat aku ya Allah" buat aku dan juga buat teman temanku, yang sama sama berjuang pantang menyerah. Allah lebih tau segala-galanya dibanding kita, allah tau yang terbaik buat kita, apapun itu takdir Allah pasti indah. Akhirnya, waktu yang ditunggu-tunggu datang juga, pengumuman pertama datangnya dari UB. malem malem abis teraweh aku buka dengan hati degdegdegdeg, dan hasilnya membuat aku menangis, tangis haru, aku peluk mamaku seketika (mama yang selalu setia menunggu dan bersamaku), aku telpon langsung ayahku yang lagi kerja. Alhamdulillah alhamdulillah aku lulus FK UB, pendidikan dokter reguler. Allahu akbar! jadi ini rasa yang dibilang idzni itu, aku senyum senyum sendiri. bak anak yang ditungu-tunggu oleh seorang pasangan suami istri, Fkub datang buat aku dalam perasaan yang sama. bangun pagi esok hari sudah merasa lebih lega namun belum sepenuhnya lega karena idzni hasna tania belum dapat saat itu :( tapi beberapa hari kemudian datang kabar baik dari idzni yang keterima di FK Unila, hasna tania yang keterima di Teknik Kimia Unila. Dan hasna lagi di FSM BIologi Undip. Alhamdulillah, alhamdulillahirobbilalamiin. aku iseng-iseng buka pengumuman Undip sama Unila, ternyata aku gak lolos :p Allah memang menjawab penuh doaku dan menetapkan hati aku bahwa Ub lah yang terbaik untukku (asiik)
buat hasna, tania, abel dimanapun kalian berada serta bagaimana dan dimana akhirnya kita ditempatin Allah, aku masih disini buat kalian, aku selalu berdoa buat kalian, masih tetap dukung kalian, aku yakin dan sangat yakin jika Allah mengizinkan nantinya, kita akan menjadi sejawat bersama, ini hanya masalah waktu sayang :) walaupun aku jauuh jauuh di malang. tetap semangat dan kompak ya kita, kalo merasa belum indah, berarti bukan akhir perjuangan ya cantik :) kalo sudah indah maka berbahagialah :) aku sayang hasna tania idzni abel karena Allah
dari cerita aku diatas, udah banyak tips yang aku kasih walaupun tersirat. seenggaknya itu ngegambarin aku ketika itu. terus apa yang aku dapet dari pengalaman aku ini? banyak. pengalaman baru, wawasan baru, cara belajar supaya lebih sabar, lebih ikhlas, dan banyak lagi. Mungkin kalau Allah ngasih aku FK lewat SNMPTN tulis atau undangan, aku gak bisa ngerasain nikmat yang luar biasa ini. kalau kata orang "berjuang itu harus keras untuk mendapat apa yang ingin dicapai, supaya perjuangan yang udah diusahain selama ini memberikan buah yang baik" kalau kata aku, buah yang baik itu belum tentu manis , sulitnya adalah rasa manis itu yang menentukan hanya Allah.
dari sini, aku juga banyak belajar dan lagi lagi semakin yakin kalau Allah Maha tau segalanya yang terbaik buat kita, apa yang menurut kita baik, belum tentu baik di mata Allah dan apa yang menurut kita buruk, belum tentu buruk di mata Allah. So, jangan pernah patah semangat atas apapun yang terjadi di awal, yang terjadi di awal cuma pemanasan aja buat kita. Kegagalan itu bisa jadi sebuah keberuntungan buat kita, karena mungkin ia adalah bentuk pelajaran dan penyelamatan dari sesuatu yang mungkin akan kita sesali. Karena seorang pejuang itu bukannya gak pernah kalah, tapi dia yang gak pernah menyerah, soalnya kalau sakit karena capek belajar itu cuma sekarang aja kerasanya, tapi sakit buat berhenti belajar bakalan kerasa selamanya. satu lagi!! yakin kalau segalanya bakalan indah di akhir, dan kalau belum indah berarti itu bukan akhir. Keep your spirit up buat semua pejuang SNMPTN dan Mandiri dimanapun kalian berada ya guys :")
oh ya? katanya taun ini sistem SNMPTNnya kacau ya? haha gatau, yang penting just be prepared as there is no second changes in life. sukses itu butuh banyak perjuangan!!!
fr Griya Shanta Inside, pukul19.45, 4 Agustus 2012
Malang